Catatan Tentang Seni (1)
Senin, April 10, 2017
Karya
seni pada akhirnya dapat menjadi sangat personal bagi sang seniman. Pemaknaan atau pelekatan simbol -yang entah untuk penyempurnaan atau untuk protes- bisa menjadi sangat radikal dengan menggunakan materi apa saja. Ayu Utami
dalam bukunya Si Parasit Lajang
menyebut ia pernah mencampur darah haidnya pada lukisan yang ia buat. Ia merenungi eksistensinya sebagai perempuan melalui darah menstruasi yang kita tahu bersama dalam banyak kepercayaan dianggap "kotor". Dewi
Candraningrum mencampur semen dalam lukisan “Kartini Berbedak Semen” yang
dibuatnya sebagai protes terhadap pembangunan pabrik semen di Kendeng. W.Axl
Rose memasukkan suaranya dan Adriana Smith (seorang groupie yang waktu itu soon to be
ex-girlfriend-nya Steven Adler, drummer Guns N’Roses) yang sedang having sex ke
dalam lagu Rocket Queen. Saat merekam lagu Rocket Queen, Axl merasa lagu itu belum selesai. Di saat itulah Adriana muncul dan Axl yang bagaikan "Archimedes yang berendam di bak mandi" berteriak Eureka. Lagu itu masuk dalam album Appetite for Destruction,
album pertama GN’R dan tentu saja diperhitungkan sebagai salah satu album rock
‘n roll yang hebat di dunia. Rocket Queen kalau kita dengar baik-baik menjelma lagu yang mistis
sekaligus erotis justru karena desahan Adriana.
Ada
banyak cara membuat suatu karya menjadi “hidup” atau menjadi hidup dengan
membuat sang seniman “bersatu” dengannya.
0 comments