A Man Like Tom Hanks
Jumat, Februari 22, 2013
Butuh waktu bertahun-tahun bagi saya untuk mengerti mengapa Tom Hanks menjadi legenda dalam perfilman hollywood. Ia tidak setampan Brad Pitt atau memiliki body perfect seperti Ryan Gosling tapi fans Tom Hanks bejibun dimana-mana baik laki-laki, perempuan, atau transgender. Ia adalah aktor hollywood yang mendapatkan 2 kali penghargaan sebagai best actor dalam piala Oscar (Academy Awards) dan jika dalam penghargaan nobel ada kategori untuk bidang love chemistry, sudah bisa dipastikan Tom Hanks dan Meg Ryan akan menjadi pemenangnya.
Dari dulu saya bertanya-tanya apa yang menarik dari seorang Tom Hanks sehingga banyak tokoh perfilman dunia begitu memujanya dan menyampingkan aktor-aktor tampan yang muncul setelahnya. Ketika saya menonton film-filmnya, melihat aktingnya dengan berbagai karakter serta melihat kemampuannya berbicara dalam berbagai dialek bahasa, kesimpulan saya Tom memang punya karisma. He's so adorable. Tapi dia belum membuat saya jatuh cinta.
Beberapa waktu yang lalu, saya menonton ulang film You've Got Mail, film yang dibintangi Tom Hanks dan Meg Ryan. Di film itu, Tom dan Meg berperan sebagai Joe Fox dan Kathleen Kelly, dua orang rival yang sebenarnya adalah teman dunia maya yang akrab. Mereka saling jatuh cinta di dunia maya namun di kehidupan nyata mereka saling bermusuhan. Tapi saya tidak akan bercerita tentang filmnya. Kalau ada yang belum nonton, film ini recomended untuk anda :)
Tom dan Meg di You've Got Mail
Lalu tibalah momen itu. Momen yang membuat saya "klik" pada sosok Tom Hanks. Momen yang membuat saya melihat Tom Hanks tanpa embel-embel apapun. Bukan karena dia memang berhasil menghidupkan tokoh Joe Fox tapi karena butuh waktu lama untuk jatuh cinta padanya. Tom Hanks bukan tipikal orang yang membuat kita jatuh cinta pada pandangan pertama atau jenis cinta yang membuat kita menyukai seseorang karena fisik. Kita harus mengenal Tom dalam waktu yang lama sebelum kemudian jatuh cinta dan tidak ingin pindah ke lain hati.
A man like Tom Hanks is always like a home. He become the place for stay after we traveled around the world. Lelaki seperti itulah yang dicari perempuan untuk dijadikan pendamping seumur hidup. Kita memang senang mengunjungi tempat-tempat yang baru, namun selalu ada kerinduan untuk pulang ke rumah. Dimanapun kita berada, tak ada yang senyaman sebuah rumah yang selalu terbuka pintunya ketika kita lelah berkelana.
a tribute to Tom Hanks and a man who I call a 'home' someday :)
1 comments
tom hank emang totalitas kalau udah menyangkut pekerjaannya..hehe..coaba liat dia "cast away" badannya ampe kering keronta...
BalasHapus