It's Over Now - Bonita and The Hus Band
...time will heal you
time will never ever stop
time will tell you, baby
that it's over now...
Memilih provider telepon selular itu seperti memilih obat sakit kepala, harus jitu dalam menyembuhkan. Karena kita akan menggunakan obat itu lagi apabila terserang sakit kepala. Kita akan tetap mempercayai merk itu sekalipun ada ribuan merk obat sakit kepala. Apapun handphone-nya providernya pasti cuma satu. Beberapa orang tetap setia menggunakan satu provider tertentu meski handphone-nya sudah berganti-ganti. Saya sendiri setia menggunakan salah satu merk provider tertentu sejak SMA hingga sekarang. Namun karena keadaan, nomor tersebut untuk sementara tidak dinon-aktifkan.
Akhirnya saya memposting tulisan di blog sejak masa KKN yang menyita tenaga, pikiran, dan waktu. Dua postingan terakhir hanyalah foto-foto di tempat dimana saya berada. Saat itu, saya belum menemukan kalimat-kalimat yang pas untuk menggambarkan perasaan saya bahkan untuk menuliskan inipun saya ragu.
Sekali lagi ini seperti mimpi. Ini adalah hadiah atas apa yang telah terjadi. Tuhan memberi banyak kejutan sehingga saya terkaget-kaget dibuatnya. Ia membawa saya berjalan jauh menuju pulau harapan, tempat dimana impian itu saya jabarkan dalam doa. Tidak semua berkat Tuhan itu datang dengan mulus. Kadang-kadang berkat itu harus dibungkus oleh masalah. Hampir setengah bulan saya berada di Bangkok, Thailand. Negeri Gajah Putih yang awalnya saya kenal gara-gara menonton film Anna and The King yang dibintangi Jodie Foster dan Chow Yun Fat. Namun kini, saya bisa merasakan atmosfir Raja Mongkut dan Raja Chulalongkorn serta melihat sisa-sisa dari kejayaan mereka.
Kedatangan saya di Bangkok adalah untuk menggenapi satu mata kuliah wajib yaitu internship atau magang di instansi pemerintah atau swasta. Setelah mengalami perasaan gantung akan diterima atau ditolak akhirnya jawaban itu keluar. Saya resmi magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok, Kerajaan Thailand. Saya tidak sendiri, teman angkatan saya yang sama-sama ikut KKN di Malaysia, Dayan, juga ikut magang disini. Ada juga Jihad,teman KKN dari fakultas Hukum yang ikut untuk observasi penelitian skripsinya disini. Kami bertiga jadi roomate selama di Bangkok.
Hari-hari baru pun dimulai, dunia saya seolah berputar 180 derajat. Kehidupan dunia perkantoran yang keras sedikitnya memberikan saya gambaran seperti apa dunia kerja kelak apalagi untuk sekelas Departemen paling bergengsi di Republik ini. Saya bertemu dengan berbagai jenis orang dengan karakternya masing-masing. Bukan hanya orang Indonesia saja tapi juga orang-orang Thailand yang juga bekerja di KBRI. Momen paling berkesan adalah saat diundang makan malam bersama Duta Besar RI di Thailand, Bpk. Lutfi Rauf yang sekaligus menyambut kami secara resmi sebagai anak magang di KBRI Bangkok.
Kehidupan di luar negeri memang keras. Secara mental dan materi kita harus siap. Kemandirian saya benar-benar ditempa disini. Jika kamu adalah tipe orang yang suka bergantung pada orang lain sebaliknya mulai merubah mindset, karena sejatinya kita memang benar-benar harus berdiri di atas kaki sendiri meski kita memiliki teman-teman yang menyayangi kita.
Bagi saya ini adalah awal untuk sebuah rencana yang tidak saya ketahui.
Terima Kasih Tuhan...
Sawadika,
-Meike-