Panggilan
Rabu, April 04, 2012Ketika Tuhan menutup satu pintu, ia membuka sebuah jendela....
Mungkin sulit bagi manusia untuk mengerti rencana Ilahi. Bahwa kita masing-masing terpanggil untuk memenuhi rencana-Nya. Rencana yang seperti apa? Kitab suci menuliskan bahwa Dia membuat segala sesuatu itu baik. Rancangan-Nya penuh dengan damai sejahtera. Kenyataannya, manusia tidak mengerti itu. Ketika kita masing-masing terpanggil dengan rencana-Nya, kita mengeluh. Nabi-nabi besar pun seperti itu. Musa menolak panggilan untuk menuntun Israel keluar dari Mesir karena ia gagap. Daud dan Yeremia juga melakukan hal yang sama karena ia merasa masih muda. Tapi Tuhan tidak pernah salah. Dan kenyataannya, mereka yang tadinya menolak dan mengeluh ini menjadi orang besar dalam sejarah perjalanan manusia.
Saya pernah membaca di sebuah buku, bahwa manusia terlahir dalam bentuk kotak dan akan kembali dalam bentuk bulat. Perjalanan hidup manusia yang berisi rencana-rencana Ilahi yang terjadi dalam hidupnya, pencobaan dalam bentuk kesenangan bahkan duka, airmata dan tawa manusia akan mengikis ke-aku-annya menjadi rata, menjadi bundar. Manusia adalah citra Penciptanya, dan kehadirannya adalah untuk mengikuti dan menemukan Penciptanya.
Dalam masa panggilan-Nya itu, kita akan merasa sangat jatuh. Seperti beban seluruh dunia harus kita panggul dibahu kita. Keadaan nyaman yang sebelumnya kita miliki hilang begitu saja. Apa yang dulunya membuat kita tertawa akhirnya menjadi alasan kuat mengapa kita menangis. Hingga akhirnya ketika segala pergumulah itu menghimpit, yang tersisa adalah penyerahan diri. Melepaskan "aku" adalah perpisahan paling menyakitkan di dunia ini.
Sekarang telah masuk dalam masa sengsara. Memahami arti panggilan dan perutusan adalah sebuah momen yang setiap saat harus direnungi. Setiap detik diisi dengan buah karya Roh yang nyata dalam hidup kita. Bilamana itu terasa berat untuk dilakukan, berarti kita adalah manusia kuat yang sampai harus Iblis turun tangan untuk menghalanginya.
Selamat memasuki masa-masa Sengsara.....
0 comments