Menenun Hujan Bersama Frau
Minggu, Maret 18, 2012Merakit mesin penenun hujan
Ketika engkau telah tunjukkan
Semua tentang kebalikan
Kebalikan di antara kita
Mesin Penenun Hujan - Frau
Saya menemukan Frau secara tidak sengaja di blog teman saya Ummy. Di blog Ummy, ia menulis bahwa Frau adalah solois favoritnya. Dengan iseng saya pun mencari lagunya di youtube dan saya pun jatuh cinta. Lewat lagu Mesin Penenun Hujan, Salahku Sahabatku, Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta Di Luar Angkasa, dan I'm Sir, Frau juga menunjukkan musikalitas yang mumpuni lewat permainan pianonya. Lagu-lagunya beraliran klasik. Dan sama seperti yang Frau bilang sendiri saat diwawancarai di Kick Andy, musiknya memang berkiblat ke Eropa.
Frau atau Leilani Hermiasih adalah penyanyi indie perempuan yang berasal dari kota pelajar Jogya. Mungkin saya termasuk telat mengetahuinya, karena pengetahuan saya tentang musik indie masih terbatas. Menurut saya lirik lagunya puitis. Mungkin sedikit ke-Chairil Anwar-an tapi ketika disatukan dengan musiknya, telinga kita langsung dimanjakan dengan musik klasik ala Mozart, Bach, Haydn, atau Brahms. Lagu-lagu Frau menurut saya cukup berat. Bukan termasuk lagu populer. Tapi lagu-lagunya sarat makna, tidak biasa, dan tingkat kesulitannya cukup tinggi untuk dimainkan atau dinyanyikan.
Lirik-lirik yang saya suka dari lagu-lagunya Frau...
I'm Sir
The skies would cheer for my life and the clouds would appear
to see me, just to see me
And I'd be quite a legend for the next hundred years
My life would never be ever so sad and no tears
would trickle down my cheeks and my eyes
Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa
Jalan pulang yang menghilang,
tertulis dan menghilang,
karena kita,
sebab kita,
telah bercinta di luar angkasa.
Salahku Sahabatku
habiskan hati sahabatku
mencari ragu untuk dibunuh
menangkap nyali sahabatku
mengisi jantung seakan candu
Mesin Penenun Hujan
Kau sakiti, gerami, kau benci aku
Tetapi esok nanti kau akan tersadar
Kau temukan seorang lain yang lebih baik
Dan aku kan hilang, ku kan jadi hujan
Tapi takkan lama, ku kan jadi awan
2 comments
tulisan yang mengalir...luar biasa meyke
BalasHapusmakasih kak patta....kalau saya ke jogya, kasib ketemu saya sama frau yaa...hehe :)
BalasHapus