Perempuan Satu Musim
Selasa, Februari 28, 2012
aku ingin melihatmu berdiri
sudah semusim engkau berlutut
alangkah indahnya bila engkau berlari
lepaskan marahmu dalam tarian
bila hujan berhenti
aku ingin engkau membuang kamboja pemberi duka
agar kulihat kau bersemi
tak layu karena melihatnya
Kaubiarkan matahari membakar kulitmu
panasnya menyala-nyala sampai ke hati
berubah jadi abu-abu
kenangan yang pernah ada hangus dalam debu
untuk perempuanku satu musim
menangislah untuk perihmu
sebab setelah kemarau panjang
hujan yang deras akan menghilangkan dahagamu
makassar, 28 Februari 2012
0 comments