Teman Bernama Waktu dan Sabar
Sabtu, September 03, 2011Kamu selalu bilang bahwa setiap pertanyaan berhak mendapatkan jawaban. Lalu, bagaimana dengan pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban? Atau nasib pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya?
Ketika kutanyakan hal itu padamu, kamu hanya bilang bahwa itu adalah soal waktu. Hmm...saya kesal setiap kali mendengar kata waktu. Kesal karena waktu begitu tak bisa dibendung. Kesal dengan waktu yang penuh misteri. Ah...saya hanya gadis 20 tahun yang tidak tertarik menjadi orang ke-19 yang mengerti tentang Teori Relativitas Einstein sehingga saya bisa membedah masalah waktu.
Namun waktu sungguh terasa kejam bagi kita akhir-akhir ini. Bukan hanya penuh misteri namun juga berisi siksaan. Siksaan yang membuat banyak orang membenci kata "Sabar" seperti yang kadang-kadang saya alami.
Tentu saya bukan orang suci yang mencintai kata "sabar". Tentu saya juga bukan manusia tanpa cela dan dosa yang tahan dengan kata "sabar". Ketika keadaan tidak sejalan dengan yang diinginkan, maka kata "sabar" adalah kata yang ingin saya hapus dari muka bumi ini.
Jika "sabar" sebegitu dibenci, mengapa ia harus ada? Mengapa para ahli bahasa tidak menghapusnya dari frasa bahasa umat manusia?
Lalu, dengan pengetahuan yang didapat selama 20 tahun, saya menyimpulkan bahwa "sabar" serupa palang kereta api, garis kuning polisi, tali pembatas pada antrian, atau pola pembatas pada sulaman.
Apa jadinya manusia tanpa palang kereta api yang menutup jalan ketika kereta api lewat dan membuka lagi ketika kereta api sudah berlalu? Kita pun tak berani mendekat pada Garis Kuning Polisi untuk memberi batasan akan sesuatu yang masih kurang jelas. Tali Pembatas pada antrian untuk menegaskan aturan agar sebuah barisan terlihat rapi dan teratur. Dan apa jadinya sebuah sulaman tanpa Pola Pembatas?
"Sabar" membuat kita tidak jatuh dalam bahaya. "Sabar" membuat kita awas terhadap sebuah situasi. "Sabar" membuat kita tetap berada dalam aturan Yang Kuasa. "Sabar" memberi kita petunjuk dalam mengambil keputusan yang tepat. "Sabar" ternyata memiliki guna yang tidak dapat disangkal.
Dalam waktu yang tak bisa dibendung, "Sabar" selalu setia mengiringi. Kedua hal ini membentuk persahabatan yang aneh sekaligus ajaib dalam hidup manusia. Dalam hidup aku dan kamu.
PS: ketika untuk menggunakan laptop terasa malas, syukurlah HP qwerty saya bisa dipakai untuk nge-blog...^^
0 comments