Serumah Tapi Tak Nikah
Kamis, September 15, 2011
Kebanyakan orang Indonesia melihat fenomena hidup serumah sebelum menikah sebagai tindakan berani yang mengundang komentar sarkastik plus nyinyir. Orang Indonesia kebanyakan ini lalu mulai mengagung-agungkan budaya timur dan memandang rendah budaya barat yang tidak memusingkan itu sebagai tindakan tak bermoral.
Orang Timur melegitimasi bahwa hanya pasangan suami-istri yang boleh serumah, selain itu big No. Sebaliknya, Orang barat menjunjung tinggi kebebasan individu termasuk urusan seks maupun remeh temeh pernikahan. Akibatnya, kebanyakan kita selalu hidup dengan berpegang “apa kata orang nanti” ketimbang “ini adalah pilihan saya.”
Ketika Steve Emmanuel memutuskan hidup serumah dengan Andi Soraya tanpa pernikahan dan dari hubungan mereka menghasilkan anak, kebanyakan orang Indonesia memandang sinis hal itu karena tidak sesuai dengan norma yang ada dalam masyrakat kita. Sedangkan di luar negeri, Jhonny Deep dan pacarnya penyanyi Perancis, Vannesa Paradis sudah hidup bersama selama bertahun-tahun dan tentu saja sudah dikaruniai anak. Perlu dicatat, Jhonny Deep dan Vanessa Paradis bukan satu-satunya pasangan yang memutuskan menjalani kehidupan seperti itu.Di beberapa negara Barat bahkan ada yang memiliki peraturan untuk mengharuskan warganya tinggal serumah selama setahun sebelum menikah.
Indonesia sendiri walaupun mengenakan "label-label" tertentu ternyata memiliki penduduk yang juga melakukan *shamenlaven ( istilah ini saya dapat dari Tante saya yang artinya hidup serumah, entah ini bahasa Belanda atau istilah gaul zaman dia masih ABG) . Fenomena ini pun muncul bukan pada masa millennium maupun globalisasi yang selalu dijadikan kambing hitam. Fakta membuktikan, dari sejak zaman batu pun, shamenlaven sudah banyak dilakukan orang. Ada beberapa di antaranya berakhir pada lembaga perkawinan namun tak sedikit yang berpisah tanpa memiliki kekuatan hukum.
Menurut saya, ada beberapa faktor yang menyebabkan hubungan shamenlaven terjadi.
- Hubungan yang tidak direstui
- Perbedaan Keyakinan
- Faktor Emosi
- Takut kepada Lembaga Pernikahan
Berlandaskan faktor-faktor ini akhirnya hubungan serumah tapi tak nikah dapat terjadi.
Lalu, apa keuntungan orang melakukan shamenlaven?
Bumi tempat kita berpijak memang hanya berputar pada satu titik tetapi manusia adalah makhluk yang dinamis dengan kehidupan yang nomaden, intinya manusia manusia perlu diikat. Ikatan dapat membuat manusia berkompromi dengan partner-nya, bertanggung jawab, dan sesekali mutlak melakukan negosiasi. Orang-orang yang membenci ikatan akan bergembira dengan kehidupan shamenlaven ini. Mereka melakukan kegiatan ala pasangan suami istri berlandaskan kesepakan bersama. Prinsipnya sama seperti judul lagunya Air Supply, “Goodbye”.
Hal di atas ternyata bertentangan dengan apa yang menjadi cita-cita masa kecil kita. Khususnya kebanyakan perempuan tetap akan memimpikan pernikahan ala negeri dongeng. Selain itu, hubungan shamenlaven tidak memiliki kepastian dan jaminan hukum. Mulai dari harta gono-gini sampai yang terpenting masa depan anak yang lahir tanpa akta kelahiran.
Dalam berbagai kepercayaan, dipercaya Tuhan adalah penemu konsep perkawinan/pernikahan. Jadi, bagaimana mungkin anda menikah tanpa disaksikan Tuhan? Angelina Jolie dan Brad Pitt adalah contoh pasangan shamenlaven yang akhirnya memutuskan menikah. Brad Pitt pernah mengatakan,’ saya tidak butuh secarik surat untuk melegalkan hubungan kami.” Belakangan yang terjadi mereka kemudian menikah. Entah ini berkaitan kesejahteraan mereka atau ada hal lain. Di Indonesia sendiri, hubungan shamenlaven lebih merugikan perempuan. Secara mental maupun fisik. Tentus saja di mata masyrakat, tanggapan miring lebih menyerang kepada perempuan ketimbang laki-laki. Disinilah berlaku pameo sarkastis “Laki-Laki tidak ada bekasnya, perempuan itu kentara…”
Well, tulisan ini dibuat bukan untuk menghakimi orang-orang yang melakukan hubungan serumah tapi tak nikah. Tidak menyinggung pihak-pihak tertentu yang sudah atau belum melakukannya. Hubungan serumah tapi tak nikah ini akan menjadi buruk atau baik tergantung siapa yang menjalaninya. Apapun yang anda alami sekarang atau nanti tergantung pada pilihan anda.
Tanggapan mereka melalui Twitter mengenai hubungan serumah tapi tak nikah :
7 comments
Takut pada lembaga pernikahan.. Commitment issue tuh..
BalasHapusHaha.
Di pondokan banyak kok yang tinggal serumah, bahkan sekamar. Yah, tentu saja sesama perempuan dan sesama laki-laki. Haha
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusklo lembaga anti-komitmen di Indonesia? jeeh..sy bca antologi anda dkk.,"kaki waktu", nice! slm dri Gorontalo
BalasHapus@ Duenu Ha : terima kasih untuk apresiasinya...salam kenal juga...
BalasHapusTulisan anda jangan terlalu liberal dan sekuler mbak, coba ambil contoh dari teladan berbagai agama, jangan hanya pasangan selebritis yang gak karuan dijadikan acuan baik atau buruknya ini tidak memberi pencerahan, setiap agama daa buku tuntunanya masing masing coba arahkan kesana supaya ada manfaat dan petunjuk yang rujukannya bisa dipercaya dan tulisan ini jadi berbobot
Hapusterima kasih atas sarannya :)
BalasHapusketularan budaya barat tuh bro, kayak pemain bola messi n ronaldo, blm nikah dah punya anak padahal statusnya blm nikah
BalasHapusSouvenir Murah Kediri