Singapura Oh Singapura
Jumat, Agustus 05, 2011
Singapura, 26 Juli 2011
Negara selanjutnya yang saya kunjungi adalah Singapura. We all know that Singapore is one of the smallest country in this world. Kalau saya kira-kira ukuran Singapura mungkin mirip dengan kabupaten Gowa di Sulawesi Selatan. Malah kata salah satu dosen, "Apa sih yang kalian mau bikin di Singapura, sama ji besarnya BTP wkwkkw..."
Kecil-kecil cabe rawit adalah ungkapan yang pas untuk melukiskan Singapura. Singapura memang unggul dari segi pembangunan dan perkembangan ekonominya. Maklum saja negara ini pernah dijajah oleh Inggris sama seperti tetangga-nya Malaysia, jadi sudah pasti backing-nya kuat. Pelabuhan Singapura bahkan masuk 5 besar pelabuhan tersibuk di dunia.
Pengalaman seru selama disana ada tiga. Pertama, ketika baru saja menginjakkan kaki disana. Imigrasi Singapura cukup ketat dalam menginjinkan pendatang masuk ke negaranya. Dari rombongan kami saja hampir 20-an laki-lakinya langsung masuk secondary inspection. Pokoknya yang kelihatan mencurigakan sebagai teroris langsung masuk ruangan khusus. Khusus yang laki-laki kalau memelihara jenggot siap-siap saja masuk ruangan khusus itu. Untungnya saya lolos pada saat proses imigrasi itu. Oiya, kami juga disambut dengan hujan ketika pertama kali datang. Habis hujan tiba-tiba panas matahari datang. Wah, cuaca tidak beda jauh dengan Indonesia rupanya. Kedua, saat kami melihat betapa hebatnya Singapura dengan bangunan-bangunannya yang megah dan mewah. Karena memiliki tanah yang sedikit maka Singapura membangun bangunannya ke atas. Disana tidak boleh sembarangan meludah, menyeberang jalan, merokok, bahkan memberi makan burung bisa didenda loh. Ketiga, tidak salah memang ungkapan Singapura adalah surga belanja. Saya bahkan serasa ingin membeli apa yang saya lihat. Dalam memilih barang-barang pun saya menderita kebingungan akut yang parah. Pokoknya Singapura memang keren.
Hari pertama disana, saya dan rombongan makan pagi di restaurant kemudian masuk ke hotel untuk istirahat. Sorenya, kami ke money changer untuk menukar uang dan langsung ke Universal Studio. Di Universal Studio terdapat wahana permainan, cafe and restaurant, juga tempat belanja. Di sana ada patung Father of Merlion. Jadi, selama ini pasti kita mengira bahwa patung Merlion, si singa laut kebanggaan Singapura itu ada satu. Ternyata salah saudara-saudara. Patung Merlion itu ada tiga. Father of Merlion ada di Universal Studio, Mother of Merlion berada dekat dengan Singapore CBD ( yang selalu jadi andalan foto turis ), dan Son of Merlion yang ada di belakang patung Mother of Merlion. Setelah dari Universal Studio, kami kemudian ke Sentosa Island untuk menonton pertunjukkan Song of The Sea, sebuah pertunjukkan teater dengan efek air laut yang fantastis. Untuk ke Sentosa Island harus naik mono rail atau kereta api listrik, lama perjalanan dari Universal Studio ke Sentosa Island itu tidak sampai memakan satu lagu habis di hp. ^^
berfoto di depan replika patung "The Thinker" karya Auguste Rodin
efek air +cahaya dari pertunjukkan Song of The Sea
keren kan padahal cuma air loh ( Song of The Sea )
drama dalam pertunjukkan Song Of The Sea. Untuk menontonnya harus membayar $10 ( Rp.70.000,-). Dialog-nya menggunakan bahasa Inggris tapi lagu-lagunya menggunakan bahasa Melayu dan lagu-lagu yang didendangkan cukup familiar di telinga kita. Lagu "Anak Kambing Saya" dinyanyikan disini loh. Btw, lagu kebangsaan Singapura yang judulnya "Majulah Singapura" mirip dengan Mars FISIP Unhas. hehe..
Song of The Sea, pertunjukkan teater dengan efek air berada di tepi pantai. Rumah-rumah khas kampung nelayan menjadi latar. Efek air + cahaya + animasi + sound system membuat pertunjukkan ini benar-benar bagus.
Pagi harinya, saya dan rombongan berkunjung ke SMU ( Singapore Management University) setelah itu jalan-jalan dan belanja-belanji. Tak lupa juga kami mengunjungi Patung Merlion dan anaknya di tengah kota. Dari sana kita juga bisa melihat bangunan baru dari Singapura yaitu Sands Skypark yaitu sebuah hotel dengan 57 lantai, dengan bentuk arsitektur 3 bangunan vertikal di mana pada lantai paling atas terdapat bangunan berbentuk kapal. Di Singapura juga terdapat Singapore Flyer, bianglala super besar. Kita bisa melihat pemandangan Singapura dari atas. Singapore Flyer memiliki bentuk yang menyerupai London Eye, namun lebih tinggi daripada London Eye. Ada juga Esplanade, bangunan berbentuk dua durian yang merupakan concert hall dan teater.
Well, pesiar ke Singapura di lanjutkan lagi...
Makassar, 5 Agustus 2011
Ini adalah postingan terakhir dari seri perjalanan liburan saya di tiga negara yang dimulai dari Malaysia, Thailand, dan Singapura. Masing-masing negara memiliki ceritanya masing-masing. Misalnya, matahari di Malaysia lambat sekali bersinar maupun terbenam. Bayangkan orang pergi kerja pukul 10 pagi. ckckkc...Thailand dengan kehidupan bebasnya dan Singapura dengan atmosfir kemewahannya.
Saya berharap bisa mengunjungi negara-negara ini lagi. Liburan tahun ini memang berkesan sekali. Banyak hal yang terjadi yang memberikan pelajaran dan pengalaman. Justru tiba-tiba saya menyukai traveling loh. hehhe..
Harapan saya semoga nanti bisa mengunjungi negara-negara lain lagi. Aminnn.
semangat liburan,
Meike Lusye Karolus
0 comments