Satu Jalan
Kamis, Juni 23, 2011Pada awalnya adalah satu. Kemudian mulai terpecah. Jalan itu kemudian membentuk dua cabang. Walaupun begitu jalan-jalan itu berasal dari tujuan yang sama. Berasal dari satu Pencipta.
Lalu datanglah kita. Sayangnya, kita berada di jalan yang berbeda. Kita berjalan terus walau tak tahu bagaimana ujungnya. Akankah dua jalan ini melebur menjadi satu atau tetap menjadi dua jalan yang terpisah?
Sampai kemudian datanglah pengganggu. 2 jalan itu tak dibiarkan mulus. Para pengganggu menciptakan keraguan, keresahan, dan ketakutan. Ada banyak tanda larangan disana. Banyak rambu yang mengatur meskipun baru sepetak dua petak kita melangkah.
Dan kita, meskipun bergandengan tangan di jalan yang berbeda, berusaha menafikan penganggu-pengganggu itu. Dan berharap, semoga, jalan itu kembali menjadi satu. Entah bagaimana caranya. Entah apapun yang terjadi.
0 comments