Limitless
Jumat, Juni 17, 2011
Betapa asyiknya memiliki pil NZT seperti dalam film "Limitless". Hanya dengan meminumnya maka sim salabim....kita akan berubah menjadi Superman. Superman yang saya maksud tidak perlu memakai baju biru superketat serta kolor merah diluar celananya. Tidak harus terbang kesana-kemari dari Bumi hingga Krypton dengan sekejap. Superman ini juga tidak harus memiliki pacar bernama Lana.
Superman versi Limitless berwujud manusia biasa: perempuan atau laki-laki. Mereka tetap dengan penampilannya sehari-hari tanpa perlu kostum ribet. Dengan NZT yang berbentuk bulat dan bening, kau akan tiba-tiba menjadi super rajin, otakmu langsung encer, kau mampu berbicara dalam berbagai bahasa asing, memainkan lagu Chopin tanpa susah payah latihan piano bertahun-tahun, dan mampu berinteraksi dengan lincah dengan orang lain. Good news-nya, kau mampu lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih hebat dari manusia biasa.
Film "Limitless" yang dibintangi Bradley Cooper ini sama seperti film bergenre science-fiction lainnya. Alurnya tetap memakai drama tiga babak, ada good people dan bad people-nya, serta ending yang agak-agak menggantung. Kalau menurut saya , ada tiga alasan mengapa film memiliki ending yang gantung. Pertama, ada pesan yang ingin disampaikan sutradara kepada penontonnya. Ia sengaja memberikan pertanyaan kepada penonton yang nanti dijawab sendiri oleh penontonnya. Kedua, untuk memancing sekuelnya dibuat. Ketiga, ya mungkin buat lucu-lucuan. Sutradaranya mungkin suka melihat wajah orang yang ganjil diantara lega, terperangah, dan bingung. Ngomong-ngomong soal film yang endingnya gantung, saya jadi ingat film "In The Name of Love" yang dibintangi Vino G.Bastian dan Acha Septriasa. Film ini memiliki cerita yang bagus namun sayang memiliki ending yang tidak jelas hingga saya sukses dibuat penasaran. Menurut saya, film itu belum selesai. Endingnya super-duper gantung. Serius. Di akhir film malah ditulis "to be continued..." yang artinya akan ada sekuelnya. Tapi sampai sekarang film sekuelnya tidak pernah muncul di bioskop.
Kembali ke Limitless, seperti judulnya pil NZT mampu membuat manusia biasa melakukan hal-hal yang tak terbatas. Tapi, seperti obat-0batan lainnya tentu pil ini memiliki efek samping. Jika kita berhenti meminumnya maka kita akan kesulitan berkonsentrasi, menjadi malas dan lambat. Penyakit juga pasti akan menyerang karena pil ini membuat kita lupa makan dan istirahat. Nah, itu baru bad news-nya.
Lalu, mengapa saya mau pil ini? sama seperti tokoh Eddie Morra yang diperankan Bradley Cooper yang penulis, ia juga terserang writer block. Dan dengan NZT, ia langsung mendapat inspirasi untuk melanjutkan tulisannya dalam waktu hitungan jam. Ia mampu mmebersihkan apartemennya yang super berantakan hingga menjadi kinclong. Dan berkat pil ini, dari penulis biasa, Eddie kemudian menaklukkan Wall Street dan akhirnya mencalonkan diri menjadi senator Amerika Serikat. Betapa mudahnya kan? saya membayangkan diri saya yang tiba-tiba buntu menulis langsung kebasahan hujan inspirasi, dari malas langsung rajin, menghabiskan buku Das Kapital-nya Karl Marx dalam hitungan jam serta memahami isinya, bisa bahasa Mandarin, Inggris, Perancis, dan Italia dalam sekejap, atau tiba-tiba menjadi Presiden Republik Indonesia.
Namun, setelah dipikir-pikir lagi, saya lebih memilih menjalani kehidupan yang normal. Apa yang didapatkan Eddie memang menggiurkan namun hal itu membuat kita melupakan satu hal penting yaitu proses dari kehidupan itu sendiri. Jadi, nikmati saja semuanya dari kemarau hingga hujan yang penuh berkat. Kesuksesan yang diraih akan lebih luar biasa rasanya jika dilandaskan dari usaha kita sendiri.
Karena seperti yang dibilang Mas Ahmad Dhani, "tak ada yang jatuh dari langit dengan cuma-cuma..."
0 comments