Belajar Menjadi Perempuan
Rabu, Mei 04, 2011
Mami bercerita tentang teman-teman seniman barunya. Ada seorang penyair bernama Ras A.Gaffar. Seorang pelukis asal Cheko bernama Jitka Vachova dan temannya, Kak Herul yang seorang bloggerian juga. Lalu, ada perupa bernama Ibu Martini dan kepala musium kota Makassar bernama Ibu Nunuk CH ( Nurul Chamisamy). Saya berkenalan dengang mereka ketika menonton pertunjukkan I Laga Ligo di Benteng Fort Rotterdan tempo hari. Mereka semua menyenangkan dan baik.
Saya lantas jatuh cinta dengan puisi karangan Pak Ras yang kata Mami dimusikalisasi dengan sinrili dan tarian daerah dalam acara Pameran Seni Rupa dan Fotografi di Musium Kota Makassar pada tanggal 15-29 April 2011 yang lalu. Puisi tersebut menjadi tema dalam acara yang diselenggarakan untuk hari Kartini ini.
Ini dia puisinya.
Pada saat yang tepat
Perempuan bisa menjadi pekerja
Yang ulet dan telaten
Perempuan bisa melahirkan tanpa
Lelaki sekalipun
Perempuan anugerah kehidupan
Yang paling syurgawi
Perempuan adalah air adalah api
Adalah samudera adalah gunung
Adalah awan adalah angin
Perempuan adalah sepi
Adalah cinta dari segala cinta
Adalah magma adalah badai
Adalah diam dalam gemuruh
Yang teramat diam
Perempuan adalah pemilik segala
Ruang dan Waktu tanpa batas
Perempuan simbol pengorbanan
Yang paling tulus
Belajarlah menjadi perempuan
3 comments
Huwaa... suka sekalika puisinya Pak Ras itu :)
BalasHapussama kak....apalagi yang bikin laki-laki...*kagum
BalasHapusorangnya juga baik loh kak...humoris malah...
pak ras itu orang maros, dia omnya teman seklahku meike...:) omnya juga kak rani kosmik 2004..wah,dunia ini sempit yah..:p
BalasHapus