Campur Rasa
Minggu, April 10, 2011lalu
dalam kegamangan aku berdiri
tersenyum dengan wajah penuh kekalahan
menertawai kebodohan
menangisi kenangan
dan
terbitlah rasa perih itu
menyabit perlahan tanpa ampun
bahkan tak ada remah yang disisakan
kudengar ada yang bisik-bisik
pura-pura menyanjung
dengan pujian semanis madu
aku terpental
serupa kristik untuk taplak meja
yang dijadikan alas kaki yang hina
*corat-coret tak jelas, campur-campur perasaan
0 comments