Emangkasara'
Rabu, Januari 19, 2011Emangkasara' adalah judul film kedua saya setelah MAYA. Lagi-lagi saya dipercayakan untuk menjadi scriptwriter ( penulis skenario ) dalam membuat sebuah film. Film ini dibuat oleh klub Kine ( Kifo KOSMIK Unhas ) dalam rangka ulang tahun KIFO ( Kine dan Fotografi ) KOSMIK UNHAS yang ke- 22 tahun. Film ini diproduseri oleh ketua klub Kine, Kak Dini Imanwaty Awal dan disutradai oleh Kak Lily Sukriana. Berikut nama crew dan pemainnya.
CREW
Produser : Dini Imanwaty Awal
Sutradara : Lily Sukriana S
Scripwriter : Meike Lusye Karolus
DOP : Titah Ayu Taroniarta
Ass. Sutradara : Widya Triayuastuti
Manager Produksi : Riana Dwi Resky
Manager Unit : Alien Chairina Husni
Cameramen : Yohanis Kiding
Editor : Taufik Achmad
Make Up Artist : Nurmihailoa Nabiu
TALENT
Bima : Muhammad Rafi'i
Anna : Humaerah Haeruddin
Mahasiswa di kampus : Yohanis Kiding & Nurmihailoa Nabiu
Talent dokumenter : Yuyu Ichsani, Debra Ayudistira, Leila Fitriani, Martinus Buntulangi, 2 mahasiswa Hukum yang saya lupa namanya
Proses syuting film Emangkasara' memang sangat syahdu. Kita diberi deadline sebulan untuk membuat film yang berdurasi hampir setengah jam. Proses syuting yang molor karena cuaca dan jadwal pemain yang bertubrukan sering menjadi kendala. Tapi disinilah saya dan teman-teman belajar banyak tentang bagaimana proses pembuatan film itu sendiri, komitmen, kerjasama, dan manajerial. Dalam membuat skenario, saya dibantu oleh Kak Dini untuk ide cerita dan Kak Sabda Taro dalam mengembangkan cerita film ini. Akhirnya, jadi juga Emangkasara'. Screning film ini diselenggarakan di UPT. Perpustakaan Umum Unhas pada hari Sabtu, 15 Januari 2011 sekaligus sebagai opening film di launching film dokumenter "Hope" yang disutradarai Andibachtiar Yusuf.
Lalu bagaimana cerita film ini ?
Tidak seperti kebanyakan film-film KIFO sebelumnya yang bertemakan kehidupan sehari-hari mahasiswa, Emangkasara' justru mengambil isu " Makassar tidak kasar " sebagai temanya dengan latar belakang dunia kampus. Mengapa harus tema ini ? Karena inilah keresahan yang dirasa mahasiswa Makassar saat ini. Aksi-aksi anarkistis yang sebenarnya bertujuan baik justru menjadi bumerang bagi citra mahasiswa sendiri. Mahasiswa kita sering dipandang sebelah mata karena dianggap hanya bisa tawuran saja. Padahal tidak sedikit juga mahasiswa-mahasiswa kita yang berprestasi.
Emangkasara' bercerita tentang perjalanan seorang wartawan dari ibu kota, Bima ( Muhammad Rafi'i ) yang mendapat job liputan mengenai kota Makassar di saat isu mengenai tawuran antar mahasiswa sering terjadi. Dalam tugas peliputannya itu, ia bertemu dengan Anna, seorang mahasiswi asli Makassar yang tak sengaja ditemuinya di kampus Unhas ketika sedang melakukan investigasi. Lewat bantuan Anna-lah, Bima akhirnya bisa mengenal budaya orang-orang yang ada di Makassar. Klimaks film ini adalah ketika Bima dihadapkan pada hati nurani antara menulis berita kebenaran atau mengikuti tuntutan pemimpin redaksinya. Bagaimana endingnya ? silahkan nonton filmnya. hehehe...
Emangkasara' bercerita tentang perjalanan seorang wartawan dari ibu kota, Bima ( Muhammad Rafi'i ) yang mendapat job liputan mengenai kota Makassar di saat isu mengenai tawuran antar mahasiswa sering terjadi. Dalam tugas peliputannya itu, ia bertemu dengan Anna, seorang mahasiswi asli Makassar yang tak sengaja ditemuinya di kampus Unhas ketika sedang melakukan investigasi. Lewat bantuan Anna-lah, Bima akhirnya bisa mengenal budaya orang-orang yang ada di Makassar. Klimaks film ini adalah ketika Bima dihadapkan pada hati nurani antara menulis berita kebenaran atau mengikuti tuntutan pemimpin redaksinya. Bagaimana endingnya ? silahkan nonton filmnya. hehehe...
---------
In the end, membuat film tidak sama dengan menulis atau mengambil foto yang bisa dilakukan oleh satu individu. Film adalah karya dari satu tim atau kelompok dimana banyak kepala yang bermain di dalamnya. Jika dianalogikan dalam tubuh manusia, sebuah film terdiri dari kepala, tubuh, kaki, sistem peredaran darah, sistem saraf, dll. Semuanya saling berkesinambungan. Tidak bisa berjalan dengan baik jika salah satunya ada yang cacat. Crew dan talent memiliki hubungan simbiosis mutualisme. Kadang-kadang saya heran mengapa gaji crew lebih rendah dibanding gaji talent. Harusnya crew yang lebih kaya ya. hehee...
Setelah film ini, saya berharap bisa berkarya lagi with who, from where, and with a great vision.
Dedicated to all Crew and Talent of Emangkasara' and for those people who supported this movie. Arigato. Xie Xie. Danke. Vielen Dank. Terima Kasih
4 comments
saya belum nonton keseluruhan film nya. but eniwey, sukses lhoo :D
BalasHapusbeneran kak ? waduh sedih juga saya berhalangan hadir pas launchingnya....hiks..hiks..
BalasHapussy nda nonton pd saat launching say..
BalasHapuscm screening stlah selesai editing.
oh, meike juga masih d ambon ya kmarin, sy jg sudah dijakarta, makanya nda sempat :)
iya kak...
BalasHapuseh, kak leila ada campuran ambonnya ya?