Fly Away
Selasa, Oktober 12, 2010" Don't fly too high, if you fall it's hurt..." ( Pasangan sableng : Yonski dan Alstrojo )
* dibaca sambil dengar lagunya Marc Cohn - I Hope I Don't Fall In Love With You
Pernahkah kamu mengalami kejadian dimana ada seseorang yang datang dalam hidupmu, mempesonamu, dan memperlakukanmu dengan istimewa?
Dia hadir disaat kamu sedang bangkit dari kisah masa lalu yang menyakitkan. Perlahan-lahan dia menambal lubang-lubang yang ada di hatimu. Membuatmu ceria dan bahagia setiap hari. Singgasana yang tak bertuan itu mulai menanti untuk diduduki. Kamu sadar kamu telah jatuh cinta. Siapa yang tak jatuh hati jika ia memberimu perhatian, menyanjungmu, dan bahkan mengingat hal-hal detail dalam hidupmu ?
Lalu kamu pun menunggu dia untuk menyatakan perasaannya. Kegundahan pun mengikuti karena sepertinya dia menarik ulur hatimu. Tapi memang sepertinya dia menyukaimu. Kamu pun berharap. Lama kamu menunggu. Kamu berpikir dia akan menutup lubang yang telah lama menganga itu. Tapi semakin jauh mendekati bulan baru...tahun baru...dia tak kunjung menyatakan. Malah sikapnya biasa-biasa saja. Sampai kamu mendengar bahwa ternyata dia menyukai orang lain. Hatinya ternyata bukan untuk kamu. Dia memilih singgasana yang lain. Lubang di hati kini kian menganga lebar. Bahkan jika disentuh sedikit saja akan hancur. Kamu patah hati. Siap tidak siap, kamu telah menerima kenyataan yang sebenarnya.
Saya pernah begitu. Rasanya tidak enak. Sedih, kecewa, malu, dan merasa bodoh. Seperti buku yang sudah dirobek tapi tidak jadi dibeli. Seperti diberi hadiah tapi malah diminta kembali oleh si pemberi. Seolah-olah kita boneka yang mudah dimainkan. Jika sudah bosan, dilempar begitu saja.
Dan kemarin saya berada di salah satu posisi tidak mengenakkan itu. Saya menjadi si pengantar pesan itu. Pesan yang bisa membuat hati sahabat saya ini terluka. Saya tahu bagaimana rasanya menjadi dia. Saya seperti melihat bayangan diri saya ketika melihat sahabat saya tersenyum mengingat pujaan hatinya atau menangis karena pujaan hatinya berubah sikap. Bagaimana ekspresi wajahnya jika ia bercerita tentang pujaan hatinya. Wajah perempuan yang sangat mendamba. Tapi ternyata si pengabar berita patah hati ini membuyarkan semuanya. Di saat dia tertawa bahagia mengingat pujaan hatinya, di saat itu pula saya harus mengabarkan bahwa si pujaan hati sudah memiliki seseorang yang dicintai. Sayang seribu sayang, bukan sahabat saya yang dicintai. Sama ketika dulu saya mengalaminya.
" Saya lega, Meike. Setidaknya saya tidak perlu berharap lagi...," begitu katanya.
2 comments
setidaknya kau telah berani mencintainya. itu butuh keberanian yang cukup besar.
BalasHapusdari dulu memang, deritanya tiada akhir -panglima tienfeng
BalasHapus