The Wedding Date
Senin, Juli 26, 2010
" Here's to the husbands who've won you, the losers who've lost you, and the lucky bastards who've yet to meet you.."
( Nick Mercer, The Wedding Date )
Bayangkan kalau pernikahan kamu batal gara-gara calon suamimu memutuskanmu. Kamu patah hati berat. Kamu selalu merasa sedih dan bertanya-tanya mengapa ini harus terjadi. Kamu mengalami ketakutan hal itu akan terulang lagi sehingga membuatmu tidak menemukan cinta yang baru. Lalu, kamu mendapat kabar bahwa adikmu akan menikah dan memintamu untuk datang ke pernikahannya. Sedangkan kamu tahu pasti, pasca pembatalan pernikahan itu orang-orang pasti akan bertanya-tanya mengenai kehidupanmu. Parahnya, di pesta pernikahan adikmu nanti kamu akan berjumpa dengan mantan calon suamimu. Subjek yang membuatmu bersedih. Kamu putus asa. Efek patah hati membuatmu tidak menemukan cinta lagi. Dalam situasi itu, kamu secara tidak sengaja menemukan line telepon seorang Gigolo. Kamu lalu memutuskan untuk menyewa Gigolo ini dan menyuruhnya berpura-pura menjadi pasanganmu. Si Gigolo pun tanpa diduga bersedia dan kalian pun bertemu. Sang Gigolo yang tampan dan mempesona ini ternyata malah membantumu menemukan cinta kembali. Yah, kalian akhirnya saling jatuh cinta. Ada yang lebih masuk akal daripada ini ?
Itulah garis besar cerita yang ada dalam film The Wedding Date (2005) yang dibintangi Debra Messing dan Dermot Mulroney. Film yang saya nonton ketika masih duduk di kelas 3 SMP. Awalnya saya tidak mengerti. Namun, kedua kali menonton film ini saya akhirnya mengerti dan setuju betapa dalamnya meaning film ini. Lima tahun kemudian, tepatnya akhir-akhir ini, saya jadi tiba-tiba teringat dengan salah satu adegan yang ada dalam film ini. Saat itu Nick Mercer (Dermot Mulroney) berkata pada Kat Ellis (Debra Messing):
Nick Mercer : When I told you I've never done a wedding before, it wasn't because I've never been asked. I just never said yes.
Kat Ellis : Why'd you say yes to me?
Nick Mercer : There was something in your voice on the phone that day
Kat Ellis : Desperation?
Nick Mercer : I think it was hope.
Yah, ada seseorang yang datang dalam hidupku akhir-akhir ini. Dia membawa harapan untuk saya. Harapan untuk membuat hari-hari saya lebih menyenangkan.
Terima Kasih ya...
0 comments