Kamu obatku dan Aku adalah boneka-mu...
Senin, Juni 07, 2010
When somebody loved me,
Everything was beautiful
Every hour we spent together lives within my heart
And when he was sad,
I was there to dry him tears
And when he was happy,
So was I
When he loved me
Through the summer and the fall
We had each other, that was all
Just he and I together,
Like it was meant to be
And when he was lonely,
I was there to comfort him
And I knew that he loved me
So the years went by
I stayed the same
But he began to drift away
I was left alone
Still I waited for the day
When he'd say I will always love you
Lonely and forgotten,
I'd never thought he'd look my way
And he smiled at me and held me just like he used to do
Like he loved me
When he loved me
When somebody loved me
Everything was beautiful
Every hour we spent together lives within my heart
When he loved me
(Lagu When She Loved Me - Sarah McLachlan adalah OST. Toy Story 2. Lagu ini tadi dinyanyikan sama Mbak Vivi di becak. Semua kata "he" di lagu ini adalah ganti dari kata "she" )
Kamu memang racun yang menyamar sebagai obat. Saya menelannya cukup lama. Menikmatinya. Awalnya rasanya manis tapi lama-lama menjadi pahit. Ternyata benar apa kata buku itu " Lelaki cenderung merasa memiliki banyak ruang di dalam hatinya sehingga seakan-akan mudah bagi mereka untuk mengundang para perempuan masuk ke dalamnya. Para perempuan dengan segala ragam pertimbangan, seringkali mengizinkan dirinya untuk bergabung dalam ruang itu meski sesudahnya akan terasakan betapa terbatas ruang yang tersedia untuk mereka. "
Ya.
Saya pikir kamu adalah obat untuk saya. Tapi nyatanya, kamu tidak lebih dari sebuah racun. Atau mungkin saya yang terlalu banyak mengonsumsinya sehingga malah over dosis, menyebabkan kamu yang seharusnya menjadi obat malah membuat saya keracunan.
Kamu tahu betapa rapuhnya saya. Kubiarkan dirimu tahu tentang cerita ini, itu karena saya yakin kamu bisa menjaganya sebagai cerita kita. Bukan untuk kamu jadikan lelucon dan kartu truf-mu. Tapi, nyatanya saya tak lebih dari boneka mainan-mu. Boneka yang kamu mainkan apabila kamu tidak sibuk atau sedang bosan.
Kamu memang obat. Kamu paling ampuh menyembuhkan rasa sakit itu. Tapi ternyata terlalu lama mengonsumsimu membuatku kecanduan dan over dosis. Kamu tahu, tidak enak rasanya kecanduan padamu apalagi jadi boneka-mu.
Yeah,
Kamu memang punya banyak boneka. Tiap tahun kamu akan mendapat beberapa. Betapa dunia ini baik sekali padamu. Tapi sayangnya tahun ini kamu mendapat boneka yang salah. Saya memang rapuh tapi tidak semudah itu terkoyak. Mungkin saya bisa sejahat Chucky dan berhenti jadi Bunny-mu. Saya tahu kamu selalu mendambakan Barbie itu. Dan sebuah boneka kelinci ini tidak mampu membuatmu bahagia.
Tapi kamu adalah obatku. Obat yang berhasil mengurangi rasa sakitku. Sekarang, saya akan ikut terapi untuk melepasmu. Melupakan semuanya dan berjalan sebagai orang yang baru. Boneka ini tidak butuh pemiliknya lagi. Ada yang membutuhkannya di luar sana. Terima kasih, karena kamu sudah membuangku ke panti asuhan untuk yang lain. Di sana, ada yang menantiku.
Dan saya yakin, "dia" tidak akan memperlakukanku seperti Boneka.
0 comments