dari seorang feminis bernama Meike Lusye Karolus
Nama kami Perempuan
Kami diciptakan dari tulang rusuk Laki-Laki
Kami memiliki hak yang sama dengan Laki-laki.
Kami ditugaskan oleh Sang Khalik untuk mendampingi Laki-Laki, mengurus, merawat ciptaan lain.
Kami mencintai tugas kami, menganggapnya sebagai kewajiban suci dari Yang Kuasa
Kami dan Laki-Laki hidup saling mencintai, menghormati.
Kami dan Laki-Laki adalah sepasang sayap. Tidak akan bisa terbang tanpa bagian lainnya.
Ketika Hawa nenek Kami memakan buah terlarang, Kami menyadari dunia Kami telah berubah.
Laki-Laki tidak menganggap kami pendampingnya lagi. Kami bukan sayapnya lagi
Laki-laki menganggap kami di bawahnya, budaknya.
Kami terima karena Kami mencintai Laki-Laki.
Kami terima sakitnya melahirkan, susahnya merawat anak, mengabaikan keinginan pribadi demi kebahagiaan bersama.
Kami menikmatinya.
Nama Kami Perempuan.
Ketika Pandora, ibu kami membuka peti terlarang…Kami sudah tahu kejahatan akan datang.
Kami menerimanya dengan tabah. Ini kesalahan Kami. Inilah suratan Kami.
Kami merasakan hak kami dicabut dengan paksa oleh tabir yang bernama Patriarki.
Kami merasakan nasib sebagai manusia kelas dua
Kami mulai merasakan sakitnya hati kami ketika mahkota Kami direnggut secara paksa.
Kami terluka ketika harus kehilangan orang yang Kami cintai karena kekerasan.
Kami mulai merasakan yang namanya pengkhianatan
Kami mulai rasakan sakitnya berbagi cinta
Kami mulai rasakan kedurhakaan anak-anak Kami
Pengkhianatan suami-suami Kami.
Bahkan apabila cinta Kami bertepuk sebelah tangan.
Nama Kami Perempuan
Saudari Kami Cleopatra membalaskan dendam Kami.
Kami dianugerahi wajah yang cantik jelita
Kami dianugerahi tubuh yang indah
Kami dianugerahi pesona yang membuat Laki-Laki bertekuk lutut.
Dan Kami menang. Kami menghancurkan Penguasa-Penguasa Negara dengan hanya lirikan mata. Kami Hebat.
Apakah Kami bangga? Apakah Kami puas?
Sebuah rezim masuk dalam kehidupan Kami.
Yah, Kami dijadikan penghibur Laki-Laki
Kami dijual untuk dibeli
Kami menerimanya
Karena Cinta
Karena Uang
Karena terpaksa…
Nama Kami Perempuan
Kami muncul dengan kecerdasan Kami
Otak Kami ternyata bisa mengalahkan Laki-Laki
Kami bisa berpikir lebih dari Laki-Laki
Tentang apa?
Tentang Hidup.
Kami dihargai?
Tidak
Kami dicintai?
Belum tentu
Kami dipuji?
Kami dianggap gila
Kami tidak pantas untuk berpikir
Kami lebih pantas di dapur.
Nama Kami Perempuan
Kami mencintai kehidupan
Kami mencintai Laki-laki
Kami diremehkan Kehidupan
Kami diremehkan Laki-Laki
Laki-Laki mencintai kami bukan karena Kami adalah Kami
Tapi karena Wajah Kami, Tubuh Kami, Uang Kami
Padahal Kami punya hati. Punya Kasih
Yang siap diberikan kapan saja untuk Laki-Laki
Nama Kami Perempuan
Kami suka beribadah
Tapi dalam agama pun kami dibatasi
Kami suka ilmu pengetahuan
Tapi Kami tidak boleh meninggalkan dapur Kami
Kami suka memimpin
Tapi Kami harus menerima dipimpin suami.
Nama Kami Perempuan
Kami benci ketidakadilan
Kami benci ketika kami diremehkan
Kami benci ketika kami dieksploitasi, dijadikan objek dari segala pemuas kebutuhan
Kami benci ketika Laki-Laki menatap Kami penuh nafsu
Kami benci ketika kami dihimpit oleh sejuta aturan yang memasung
Kami benciiii…
Kami ingin bebas
Sanggupkah?
Terlahir sebagai anak tunggal, membuatku mandiri. Walaupun, kadang-kadang sifat manja, dan terlalu memaksa kehendak lebih mendominasi. Disamping itu, didikan orang tua juga membuatku menjadi anak yang kuat, punya prinsip, dan pastinya menjadi anak yang menyenangkan. Kedua orang tua ku adalah orang tua terbaik yang pernah aku temui. Karena mereka bukan orang tua yang egois. Mereka sangat mengerti diriku. Dan yang hebatnya mereka akan melakukan apapun untuk kebahagiaanku. Tapi kadang-kadang mereka terlalu menjagaku sampai-sampai aku merasa terkekang. Aku sering takut pada hal-hal yang tidak masuk akal.
Bagaimana dengan kehidupan sosialku?
sahabat yang care, perhatian, teman ngobrol yang baik, bisa diajak susah, setia kawan, dan pastinya seru diajak have fun adalah labelling yang diberikan teman-teman padaku. Padahal anak manja sepertiku kok bisa ya seperti itu? Unbelievable...
Percaya atau tidak, si anak manja ini hampir dipukul preman karena membela sahabatnya yang di zolimi orang. Si anak manja ini, paling diandalkan dan dianggap paling berani. Bayangkan anak yang dianggap penakut ini, paling berani kalau bersama teman-temannya.
Inilah aku....dengan cerita hidupku yang akan aku tuangkan dalam blog ini, kalian akan tahu Who is that girl inside of Me....